Cerita Inspirasi Takdir
Halo.. kabar baik bukan.. 😃
Kali ini penulis ingin berbagi cerita (cerita fiktif), dengan harapan kisah ini dapat menginspirasi kita semua.. agar memahami konsep Takdir..
Dikisahkan dalam cerita ini, Budi seorang fakir miskin yang hidup di kolong jembatan, usia 40 tahun, hidup bersama keluarganya dengan serba kekurangan..
Suatu hari saat dia tertidur lelap, dia bermimpi didatangi Malaikat.. Singkat cerita akhirnya Budi diajak jalan-jalan oleh Malaikat..
Malaikat mengajak si-Budi jalan-jalan dari langit pertama sampai ketujuh, dibukakan dan ditunjukkannya semua pintu dan isinya kepadanya..
Namun, hanya satu pintu yang dilewati oleh Malaikat, dan tidak dibukakannya untuk Budi.. Berpikir bahwa sebelumnya pintu-pintu dibukakan dan yang ini tidak, sontak Budi bertanya..
Budi: “ Wahai Malaikat, mengapa pintu ini hanya Engkau lewati saja tanpa membukakannya untukku seperti pintu-pintu yang lain ?”
Malaikat: “ Khusus pintu yang satu ini jangan “
Budi: “Mengapa ?”
Malaikat: “ Karena beberapa manusia yang keluar dari ruangan ini, membawa rasa penyesalan dan tangis ”
Muncul rasa penasaran Budi yang teramat;
Budi: “ Wahai Malaikat, aku mau tahu apa yang ada dibalik pintu ini, aku akan terima resiko itu.. ”
Karena sudah tidak bisa dibendung lagi rasa penasaran Budi, maka Malaikat membukakan pintu itu untuknya..
Dan yang ia dapati adalah kumpulan buku-buku yang tersusun rapi dengan berurutan sesuai abjad, dari A sampai Z tertata rapi ditempatnya..
Budi: “ Buku-buku apa ini Wahai Malaikat ? “
Malaikat: “ Ini adalah buku-buku takdir Manusia yang hidup di dunia “
Budi: “ Wow.. pasti ada namaku disitu Malaikat ? apakah aku bisa membaca takdir tentangku ?!! “
Malaikat: “ Karena kamu sudah masuk, silahkan cari namamu dan bacalah “
Setelah mendapat ijin dari Malaikat, Budi segera bergegas mencari namanya di Buku-buku tersebut.. Setelah ketemu dengan tulisan nama yang dimaksud lantas Budi mulai membaca suratan takdirnya..
Perlahan raut muka yang tadinya penuh antusiasme tinggi berubah pelan-pelan menjadi raut muka penuh amarah dan tanya..
Lantas menyampaikannya kepada Malaikat apa yang dipikirkannya..
Budi: “ Wahai Malaikat, yang tertulis di Buku ini tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi di hidupku!!! Disini tertulis bahwa di usia ku yang menginjak 35 tahun, aku diberikan kekayaan dan pangkat, hidup bergelimang harta, tinggal dirumah megah tanpa kekurangan.. apa ini ? Sampai usia 40 tahun ini saja aku masih tinggal dibawah kolong jembatan dan hidup penuh kekurangan, tidak bisa Malaikat ! Ini tidak benar ! “
Malaikat: “ Budi, kalau kamu mengingat kebelakang diperjalanan hidupmu, waktu itu, apabila kamu mau mengambil kesempatan yang diberikan oleh atasanmu kepadamu, maka apa yang tertulis di buku itu adalah hal yang akan kamu dapatkan.. akan tetapi ego dan nafsu mu terlalu besar, sehingga waktu itu kamu memutuskan untuk keluar dari Perusahaan itu..terlebih saat itu kamu sudah tidak lagi melibatkan Allah SWT dalam setiap keputusanmu, maka inilah yang kamu dapatkan sekarang, kemiskinan..”
Budi diam dan hanyut dalam kebimbangan mendengar penjelasan Malaikat.. dan tumpah dalam air mata nya..
Dan, seperti yang diutarakan Malaikat kepada Budi sebelum masuk ruangan itu, bahwa beberapa Manusia yang keluar dari ruangan tersebut membawa rasa penyesalan dan tangis.. begitu pula dengan Budi..
Nah, para pembaca, anda dapat mengambil hikmahnya bukan dari cerita ini.. Yuk, tetap munculkan dan nyalakan lilin harapan dalam hati kita..
Karena semuanya akan baik-baik saja.. Allah SWT selalu bersama kita..
Terimakasih sudah membaca 😊
Comments
Post a Comment